Air Tuba di balas dengan air Susu

Bismillah..
Judul tersebut terinspirasi oleh suatu peristiwa dijaman Rasulullah saw masih hidup yang kejadianya kita paparkan sebagaimana kita dapatkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Hafidh Abu Bakar ibn Mardawih dari Abu Hurairah ra, yang artinya :
"Ketika ditaklukanya kotaKhaibar, Rasulullah saw dihadiahi Kambing yang didalamnya ada racun"

Perang Khaibar
Diantara suku bangsa Yahudi Madinah, Banu Nadir yang dibuang ke Khaibar tetap mendendam penuh rasa dengki yang tiada tara kepada kaum Muslimin. Oleh karena itu mereka mempersiapkan penyerangan kepada Nabi saw. Caranya mereka memperkokoh serta memperkuat Khaibar dengan mendirikan bangunan kuat seperti benteng-benteng kota umumnya, misalnya : benteng Naim, Qamus, Sa'ad, Sala'am.
Sekembalinya dari Hudaibiyyah, Nabi saw dilapori tentang benteng-benteng tersebut, lalu Nabi saw mengadakan serangan kepada mereka dan menghancurkannya satu-satu, kecuali benteng Sal'am dan Qamus yang tetap dipertahankan oleh seorang pimpinan bernama Marhab. Selanjutnya Nabi saw. Akhirnya benteng tersebut hancur oleh pasukan yang di pimpin oleh Ali bin Abi tholib.
Lanjut kisah ini, setelah semua benteng jatuh di tangan Nabi saw, mereka mengirimkan hadiah berupa daging kambing yang didalamnya telah mereka masukan racun sebelumnya. Nabi saw setelah mengetahui hal tersebut maka Nabi saw memanggil mereka(orang-orang Yahudi), "Berkumpulah kalian semua dihadapanku semua orang Yahudi ditempat ini!"
Lalu Nabi saw berkata : "Apakah kalian akan berkata setulusnya kepadaku, jika aku tanyakan kepada
                                   kalian tentang sesuatu?"
Mereka menjawab : "Tentu saja, wahai Abal Qosim!, dan jika kami berdusta kepada engkau, pasti   
                             engkau  dusta kami sebagaimana engkau mengetahui nenek moyang kami"
Nabi saw berkata  : "Siapakah penghuni neraka itu?"
Mereka menjawab : "Kami akan berada didalamnya dalam masa yang singkat, lalu kalian akan
                              menggantikan kami sebagai penghuninya"
Nabi saw berkata  : "Kalian itu hina!, Demi Allah! kami tidak akan menggantikan kalian didalamnya
                             untuk selama-lamanya"


Lalu Nabi saw berkata lagi : "Apakah kalian akan berkata setulusnya kepadaku, jika aku tanyakan
                                         kepada kalian tentang sesuatu?"
Mereka menjawab : "Tentu saja, wahai Abal Qosim!"
Nabi saw berkata  : "Apakah kalian memasukan racun kedalam daging kambing itu?"
Mereka menjawab : (yang sulit mereka itu berkelit dari logika keilmuan dan kebenaran berfikir)
                            "Ya betul"
Nabi saw berkata  : "apa yang mendorong kalian berbuat (senekad) itu?"
Mereka menjawab : "kami bermaksud, jika engkau berdusta, maka kami tidak begitu terbebani dari
                            engkau, dan jika engkau benar seorang nabi (utusan Allah swt), sudah menjadi 
                            kepastian racun tersebut tidak akan membahayakan diri anda"
  (Ibnu katsir 1:126)

Hadits yang semakna di atas diriwayatkan pula oleh Imam AHmad, an-Nasaa-i melalui Lais ibn Sa'd

Perlakuan Nabi saw kepada orang Yahudi Khaibar
Bagaimana perlakuan Nabi saw kepada Yahudi, yang kalah dalam perang dan mereka tidak melihat Islam mendapat kemenangan dalam segala hal?

Ternyata Nabi saw memperlakukan merka dengan baik, sayang dan dengan penuh kesopanan,walaupun mereka sudak kalah, dan tetapm mendendam kepada Beliau dengan cara menghadiahi seekor kambing yang telah dilumuri dengan racun berbahaya menurut perhitungan mereka, tetapi sikap Nabi saw tetap tidak berubah sebagaimana sebuah peribahasa mengatakan, air tuba di balas dengan air susu, kejahatan di balas denga ketulusan, kesabaran dan ketawakalan.

Perilaku seperti yang dilakukan oleh Nabi saw sungguh sangat sulit, tetapi tidak berarti tidak bisa dilakukan, malah justru pelakunya mulia, karena tak bisa dilakukan oleh sembarang orang kecuali yang telah dibekali dengan keimanan dan ketakwaan yang memadai.

Apakah Kita bisa? Bisa, karena Nabi saw adalah sosok teladan yang bisa ditiru oleh semua umat manusia dan semua kalangan manusia apapun jabatanya dan kedudukan yang ia sandang.
Pantas, dakwah Nabi saw ternyata berhasil, karena dakwah Beliau yang telah mententuh hati yang sangat dalam.

































































                          









































































Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih komentarnya. Seandainya ada kesalahan dalam penulisan dalil-dalilnya mohon koreksinya, kritik dan sarannya kami tunggu jazakallah