bismillah...
Beramal sholih memang penting karena merupakan konsekuensi dari keimanan seseorang. Namun tidak kalah penting adalah mengetahui persyaratan supaya amal yang telah kita lakukan diterima di sisi Allah swt. Jangan sampai ibadah yang kita lakukan justru membuat Allah swt murka karena tidak memenuhi syarat yang Allah dan Rosul-Nya tetapkan.
Beramal sholih memang penting karena merupakan konsekuensi dari keimanan seseorang. Namun tidak kalah penting adalah mengetahui persyaratan supaya amal yang telah kita lakukan diterima di sisi Allah swt. Jangan sampai ibadah yang kita lakukan justru membuat Allah swt murka karena tidak memenuhi syarat yang Allah dan Rosul-Nya tetapkan.
Dalam mengarungi lautan kehidupan ini, banyak duri dan kerikil yang harus kita singkirkan satu persatu. Demikian sunnatullah yang berlaku pada hidup setiap orang. Diantara manusia ada yang berhasil menyingkirkan duri dan kerikil sehingga selamat di dunia dan di akhirat. Namun masih banyak juga yang tidak mampu menyingkirkannya sehinggal akhirnya mereka terkapar dalam lubang kegagalan didunia dan akhirat.
Sebelum semua ini terjadi, kini kesempatan bagi kita untuk menjawab tantangan dan berusaha menyingkirkan duri dan kerikil hidup tersebut. Tidak ada cara yang terbaik kecuali kita harus kembali kepada agama kita dan menempuh dan mencari bimbingan Allah swt dan Rosul-Nya.
Allah swt telah menjelaskan di dalam Al-qur'an surat Al'ashr:1-3
وَالْعَصْرِ ١
إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ٢
إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ٣
Artinya:
1. demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Sumpah Allah swt dengan masa menunjukan bahwa waktu bagi manusia sangatlah berharga. Dengan waktu seseorang bisa memupuk iman dan memperkaya diri dengan amal sholeh. Dan dengan waktu pula seseorang bisa terjerumus dalam perkara-parkara yang dimurkai Allah swt.
Empat perkara yang disebutkan Allah swt di dalam ayat ini merupakan tanda kebahagiaan, kemenangan, dan keberhasilan seseorang di dunia dan akhirat.
Keempat perkara inilah yang harus di miliki dan diketahui orang ketika harus bertarung dengan kuatnya badai kehidupan.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad Ats Tsalasah dan Ibnu Qoyyim dlam Zadul Ma'ad (3/10), keempat perkara tersebut merupakan kiat untuk menyelamatkan diri dari hawa nafsu dan melawanya ketika kita dipaksa terjerumus ke dalam kesesatan.
Iman adalah ucapan dan perbuatan
Mengucapkan "Saya beriman", memang sangat mudah dan ringan dimulut. Akan tetapi bukan hanya sekedar itu kemudian orang telah sempurna imanya. Ketika memproklamirkan dirinya beriman, maka seseorang memeliki konsekuensi yang harus dijalankan dan ujian yang harus di terima, yaitu kesiapan untuk melaksanakan segala apa yang diperintahkan Allah swt dan Rosul-Nya baik berat atau ringan, baik disukai atau tidak, baik senang atau susah.
Konsekuensi iman ini pun banyak macamnya
Iman adalah ucapan dan perbuatan
Mengucapkan "Saya beriman", memang sangat mudah dan ringan dimulut. Akan tetapi bukan hanya sekedar itu kemudian orang telah sempurna imanya. Ketika memproklamirkan dirinya beriman, maka seseorang memeliki konsekuensi yang harus dijalankan dan ujian yang harus di terima, yaitu kesiapan untuk melaksanakan segala apa yang diperintahkan Allah swt dan Rosul-Nya baik berat atau ringan, baik disukai atau tidak, baik senang atau susah.
Konsekuensi iman ini pun banyak macamnya
- Kesiapan menundukan hawa nafsu dan mengekangnya untuk selalu berada di atas ridho Allah
- Mengutamakan apa yang ada disisi Allah dan menyingkirkan segala sesuatu yang akan menghalangi kita dari jalan Allah
- Demikian juga dengan memperbudak diri dihadapan Allah swt dengan segala unsur pengagungan dan kecintaan.
- Mengamalkan seluruh syariat Allah
- Menerima apa yang diperitakan oleh Allah dan Rosulullah saw tentang perkara-perkara gaib dan apa yang akan terjadi dengan umat beliau.
- meningglakan segala sesuatu yang dilarang Allah dan Rosulullah saw
- memuliakan orang-orang yang melaksanakan syari'at Allah, mencintai dan membela mereka.
- Kesiapan untuk menerima segala ujian dan cobaan dalam mewujudkan keimanan
Semua tersebut adalah merupan konsekuensi dari iman. Firman Allah dalam surat Al-ankabut 1-3
amal merupakan konsekuensi iman dan memiliki yang sangat positif dalam menghadapi tantangan hidup dan segala fitnah yang ada di dalamnya. Terlebih jika seseorang menginginkan kebahagiaan hidup yang hakiki. Allah swt telah menjelaskan di dalam Al-qur'an :
"Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa. (Ali Imran:133)"
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-baqarah:153)
Allahu ta'ala a'lamu bish-shawab
Alif laam miim
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan
sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya
Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
Imam As Sa'dy dalam tafsir ayat ini mengatakan :
Allah telah memberikan didalam ayat ini tentang kesempurnaan hikmah-Nya. Dan termasuk dari hikmah-Nya bahwa setiap orang yang mengatakan "aku beriman" dan mengaku pada dirinya keimanan, tidak dibiarkan pada satu keadaan saja, selamat dari segala bentuk fitnah dan ujian dan tidak ada yang mengganggu keimanannya. Karena kalau seandainya perkara keimanan itu demikian, niscaya tidak bisa dibedakan mana yang benar-benar beriman dan siapa yang berpura-pura, serta tidak akan bisa dibedakan antara yang benar dan yang salah.
Rosulullah saw bersabda:
"orang yang paling keras cobaanya adalah para nabi kemudian setelah mereka"
(HR Imam Tirmidzi dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri dan Sa'ad bin Abi Waqqas ra di shohihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam shahihul jami' no.992 dan 993)
Ringkasan iman adalah ucapan dan perbuatan yaitu , mengucapkan dengan lisan serta beramal dengan hati dan anggota badan. Dan memiliki konsekuensi yang haris diwujudkan dalam kehidupan, yaitu amal
Amal
Dalam ayat ini, Allah swt dengan jelas memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk segera dan berlomba-lomba dalam amal shalih.
Rosulullah saw bersabda :
"bersegeralah kalian menuju amal shaleh kerena akan terjadi fitnah-fitnah seperti potongan gelapnya malam, dimana seseorang mukmin bila berada diwaktu pagi dalam keadaan beriman maka di sore harinya menjadi kafir dan di sore hari dia beriman maka di pagi harinya dia menjadi kafir dan dia melelang agamabya dengan harta benda dunia" (shahih, HR Muslim no.117 dan Tirmidzi)
Dalam hadist ini terdapat banyak pelajaran, diantaranya kwajiban berpegang dengan agama Allah dan bersegera untuk beramal shaleh sebelum datang hal-hal yang akan menghalangi darinya. Fitnah diakhir jaman akan datang silih berganti dan ketika berakhir dari satu fitnah muncul fitnah yang lain
(lihat bahhjatun ndzirin 1/170)
Karena kedudukan amal dalam kehidupan begitubesar dan mulia, maka Allah swt memerintahkan kita untuk meminta segala apa yang kita butuhkan dengan amal shaleh.
firman Allah :
Lalu, kalau kita telah beramal dengan penuh keuletan dan kesabaran apakah amal kita pasti diterima????