Allah akan menggantikanya

Hawa nafsu memiliki kekuatan atas diri manusia, menempati hati dan menguasainya, maka apabila kita dapat meninggalkannya, berarti kemuliaan sekalipun hal itu terasa sulit, akan tetapi barang siapa yang bertaqwa dan memohon pertolongan kepada Allah swt pastilah dia mencukupi dan menolongnya. Allah swt berfirman :
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (At-talaq :3)


Meninggalkan suatu kebiasaan akan terasa sulit manakala disadari bukan karena Allah. Adapun orang yang meniggalkannya karena ikhlas kepada Allah Ta'ala, ia tidak akan menemui kesulitan kecuali ada awalnya saja, agar ia dapat teruji, apakah ia benar-benar tulus dalam meninggalkannya ataukah berbohong, maka jikalau ia mau bersabar sedikit saja atas kesulitan itu, ia akan merasakan kenikmatannya. Dan semakin tinggi motivasi dan dorongan untuk berbuat haram kedalam diri kita, akan semakin besar pula pahala dalam meninggalkannya.

Adanya kecendrungan manusia kepada hawa nafsunya, bukan berarti hilangnya ketaqwaan dari dirinya, manakala hawa nafsu tersebut tidak menguasainya, dan ia bersungguh-sungguh dalam menghadapinya, akan tetapi bahkan usahanya tersebut adalah sebagian dari perjuangan dan bentuk dari ketaqwaan itu sendiri. Kemudian perlu di ketahui, bahwa barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah Ta'ala, asti Allah akan mengantikannya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.
Dan barang penganti dari Allah Ta'ata itu banyak bentuk dan macamnya, namun yang paling jelas adalah, kedekatan diri-Nya, kecintaan-Nya, serta bertambahnya kekuatan dalam mencapai keridhaan dari-Nya, disamping janji-janji lain yang diberikan diakhirat kelak.

Contoh-contoh bentuk dari "barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik darinya"
  1. Barang siapa yang meninggalkan meminta-minta dari manusia, mengharap dari mereka, mencucurkan air mata dihadapan mereka, dan hanya menggantungkan rasa harapnya kepada Allah Ta'ata saja. Allah Ta'ala mengantikanya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang ia tinggalkan, maka Allah Ta'ata memberikan kepadanya kebebasan hati, kemuliaan jiwa dan mencukupkan diri dari makhluk.
  2. Barang siapa yang meninggalkan berpaling dari ketentuan Allah Ta'ata dan ia menyerahkan seluruh urusanya kepada-Nya, niscaya Allah Ta'ata akan memberikan kepadanya sifat ridha dan yakin, serta balasan yang lebih baik yang tidak di sangka-sangka.
  3. Barang siapa yang meninggalkan pergi kepada peramal dan tukang sihir, Allah Ta'ata akan memberikan kepadanya sifat sabar dan tawakal serta kemurnian tauhid
  4. Barang siapa yang meninggalkan kerakusan pada kehidupan dunia, maka Allah Ta'ata akan menjadikan kekayaan nya didalam hatinya, dan dunia akan datang kehadaanya dalam keadaan terhina.
  5. Barang siapa yang meninggalkan rasa takut kepada selain Allah Ta'ata dan hanya takut keada-Nya saja, ia akan selamat dari rasangka-prasangka, dan Allah Ta'ata akan menjaganya dari segala sesuatu, maka jadilah ketakutannya itu rasa aman dan keselamatan.
  6. Barang siapa yang meniggalkan berkata bohong, dan ia selalu berkata benar, maka ia akan selalu mengarah kepada kebenaran, dan ia di sisi Allah Ta'ata menjadi orang yang benar, masyarakat akan mengenalnya dengan sifat jujur, maka akhirnya merekapun akan menghormati dan memuliakannya serta mendengarkan perkataannya.
  7. Barang siapa yang meninggalkan perdebatan walaupun ia berada dalam pihak yang benar, maka Allah Ta'ata akan menjamin baginya sebuah rumah di surga, dan akan diselamatkan darinya dampak negatif perdebatan, akan terjaga kejernihan hatinya dan keaibannya.
  8. Barang siapa yang meninggalkan penipuan dalam berjual beli akan bertambahlah kepercayaan  orang kepadanya dan kemudian akan bertambahlah para pelanggannya.
  9. Barang siapa yang meniggalkan riba dan mata pencaharian yang haram, Allah Ta'ata akan memberkahi rizkinya dan akan membukakan baginya pintu-pintu berokah dan kebaikan.
  10. Barang siapa yang meninggalkan pandangan dari yang haram, Allah Ta'ata akan menggantikanya dari firasat yang benar, cahaya dan kejernihan yang didapatkan di dalam hatinya
  11. Barang siapa yang meninggalkan sifat kikir dan ia bersifat dermawan, maka orang akan mencintainya, ia akan semakin dekat dengan Allah Ta'ata dan dari surga, terbebas dari sifat sedih, murung dan kesusahan, serta derajatnya akan naik menuju arah yang sempurna.
  12. Barang siapa yang meninggalkan kesombongan dan ia selalu bersifat rendah hati, sempurnalah kepribadianya, dan tinggilah derajatnya.
  13. Barang siapa yang meninggalkan tidur dan kenyenyaan, kemudian ia sholat kerena Allah Ta'ata, maka Allah Ta'ata akan menggantikannya dengan kegembiraan, ketekunan dan keramahan.
  14. Barang siapa yang meninggalkan dari segala sesuatu yang memabukan, maka Allah Ta'ata akan memberikan kepadanya kesehatan dan kebahagiaan yang sesungguhnya, bukan kebahagiaan yang semu.
  15. Barang siapa yang meninggalkan balas dendam padahal dia mampu untuk melakukannya, maka Allah Ta'ata akan menggantikannya dengan sifat lapang dada, kegembiraan dalam hati, karena sesungguhnya didalam sifat pemaaf itu ada ketenangan, kemanisan dan kemuliaan jiwa yang tidak didapatkan dalam balasan dendam.
  16. Barang siapa yang meniggalkan teman yang jahat, maka Allah Ta'ata akan menggantikannya dengan teman yang baik-baik, yang akan selalu memberikan kenikmatan dan menfaat baik didunia dan di akhirat.
  17. Barang siapa yang meninggalkan banyak makan, ia akan terbebas dari kegemukan dan banyak penyakit, karena orang yang banyak makan ia akan banyak minum, kemudian banyak tidur , kemudian banyak rugi.
  18. Barang siapa yang meninggalkan berlambat-lambat dalam membayar hutang, maka Allah Ta'ata akan menolongnya dan akan segera melunasinya.
  19. Barang siapa yang meniggalkan sifat marah, maka akan terjagalah kemuliaan dirinya dan akan terhindar dari berbagai penyesalan serta masuk ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa.
  20. Barang siapa yang meninggalkan ghibah dan tidak mencemarkan kehormatan orang lain. maka Allah Ta'ata akan menggantikannya dengan keselamatan dari kejahatan mereka dan selalu berintrofeksi (muhasabah) diri.
  21. Barang siapa yang meninggalkan bertetangga dengan orang-orang bodoh dan berpaling dari mereka akan terjaga kehormatannya, tenang jiwanya dan tentram dari pendengaran yang dapat menganiayanya.
  22. Barang siapa yang meninggalkan prasangka buruk terhadap orang lain, ia akan terjauhkan dari kegoncangan hati, kesibukan pikiran. Karena prasangka jelek dapat merusak kecintaan dan melahirkan kesusahan.
  23. Barang siapa yang meninggalkan hasad, ia akan selamat dari bahayanya yang bermacam-macam, karena hasad adalah penyakit dan racun yang tidak dapat diobati.
  24. Barang siapa yang meninggalkan kemalasan dan kemudian bekerja dengan penuh kesungguhan, maka tinggilah cita-citanya,  diberkahi waktunya maka pada akhirnya ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak dalam waktu yang singkat.
  25. Barang siapa yang meniggalkan cinta ketenaran, maka Allah Ta'ata akan meninggikan sebutan namanya, dan akan tersebarlah kebaikanya.
  26. Barang siapa yang meninggalkan durhaka kepada orang tua dan berbuat baik kepadanya, Allah Ta'ata akan meridhainya, da akan dikaruniai anak-anak yang shaleh, serta akan memasukannya kedalam surga.
  27. Barang siapa yang meninggalkan memutuskan silaturahmi dan ia selalu menyambung tali persaudaraan maka Allah Ta'ata akan melapangkan rizkinya dan memanjangkan usianya.
  28. Barang siapa yang meninggalkan cinta buta dan memutuskan segala sebab yang dapat menyambungnya, kemudian ia hanya berharap kecintaan Allah Ta'ata, maka Allah Ta'ata akan memberikan kepadanya kemuliaan, kebebasan dan kecintaan dari-Nya, sehingga pada akhirnya, hatinya tidak akan tenang kecuali manakala beribadah kepada Allah Ta'ata dan kembali kepada-Nya.
  29. Barang siapa yang meninggalkan bermuka masam dan selalu tersenyum karena Allah Ta'ata, maka Allah Ta'ata akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya.
 Wallahu Ta'ala a'lam




Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih komentarnya. Seandainya ada kesalahan dalam penulisan dalil-dalilnya mohon koreksinya, kritik dan sarannya kami tunggu jazakallah